MenurutQuraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, ayat ini merupakan kesimpulan pokok tentang prinsip-prinsip ajaran Islam. Ia mengandung prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu dengan firman-Nya: sungguh Tuhan kalian itu sungguh Tuhan Yang Maha Esa; kenabian pada firman-Nya: Aku itu sungguh hanya manusia biasa seperti kalian yang diberikan wahyu
danArtinya; Keutamaan Menghafal 10 Ayat Surat Al Kahfi; Doa Setelah Membaca Surat Al-Mulk, Ini Tafsir Surat Al Isra Ayat 35: Etika dalam Berniaga; more Surat An Najm Ayat 39-42: Arab, Latin, dan Terjemahannya Membaca Surat Al-Jumuah dan Al-Munafiqun dalam Sholat Jumat; Surat Yasin Ayat 69-70: Al-Quran Bukan Syair Karangan Nabi
10 Dunia ini sifatnya fana, pasti akan rusak dan binasa. 11. Ashabul kahfi merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang menakjubkan. Namun, Al-Qur'an jauh lebih menakjubkan. 12. Ayat 10 mengajarkan doa ashabul kahfi dalam meminta rahmat kepada Allah dan petunjuk-Nya. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat Al Kahfi ayat 1-10. Tafsir
71 فَٱنطَلَقَا حَتَّىٰٓ إِذَا رَكِبَا فِى ٱلسَّفِينَةِ خَرَقَهَا ۖ قَالَ أَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا إِمْرًا fanṭalaqā, ḥattā iżā rakibā fis-safīnati kharaqahā, qāla a kharaqtahā litugriqa ahlahā, laqad ji`ta syai`an imrā 71. Maka
hlm643 644 32 Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al Mahally dan Syekh Jalaluddin Abd. Hlm 643 644 32 jalaluddin muhammad bin ahmad al. School Al-Sirat Degree College; Course Title ACC 3003; Uploaded By GeneralArt7158. Pages 15 This preview shows page 8 - 10 out of 15 pages.
SuratAl-Kahf Ayat 30. Tafsir Quraish Shihab Diskusi (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik) Jumlah kalimat "Innaa Laa Nudhii'u" berkedudukan menjadi Khabar daripada "Innal Ladziina".
KajianTafsir Al-Ma'rifah karya Ustadz Dr. Musthafa Umar, Lc. MA membahas Surat Al-Kahfi Ayat 50-51.وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا
Penelitianini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh pembacaan dan pemaknaan ayat-ayat Al-Qur'an terhadap penurunan kecemasan santriwati Aliyah Pondok Pesantren Ar Rohmah. Hipotesis yang diajukan adalah pembacaan dan pemaknaan ayat-ayat Al- Qur'an dapat menurunkan tingkat kecemasan santriwati Aliyah Pondok Pesantren Ar-rohmah Ngawi.
Kamitelah menjelaskan mengenai latarbelakang surat al-Kahfi diturunkan, di antaranya adalah kelompok musyrik Mekah yang bertanya pada Nabi Muhammad mengenai tiga hal. Tiga pertanyaan yang dimaksud itu mengenai ashabul kahfi, zulkarnaen, dan ruh. Ketiga pertanyaan itu untuk menguji apakah Nabi Muhammad mengetahuinya atau tidak.
AlMisbah merupakan tafsir Al Quran lengkap 30 juz pertama dalam 30 tahun pertama yang ditulis oleh ahli tafsir terkemuka Indonesia. Keindonesiaan penulis memberi warna menarik dan khas serta sangat relevan untuk memperkaya khazanah pemahaman dan penghayatan kita terhadap rahasia makna ayat-ayat Allah. Muhammad Quraish Shihab, Lelaki yang
Tafsiral-mishbah : pesan, kesan, dan keserasian Al Qur'an / M. Quraish Shihab: Judul Asli: Judul Seragam: Tafsir al-mishbah: Pengarang: Shihab, M. Quraish 1944- (pengarang) Perpustakaan umum Islam Imam Jama (penerbit) Paguyuban Yayasan Ikhlas (penerbit) Edisi: Edisi 2017, cetakan I: Pernyataan Seri: Penerbitan: Tangerang : Lentera Hati, 2017
Tafsir: Mendatangkan potongan besi untuk membuat benteng atau dinding yang bisa menutupi dua gunung besar tentu bukan perkara yang mudah, karena bahan yang dibutuhkan sangatlah banyak. Bahkan jika proyek seperti itu ada di zaman sekarang dengan kecanggihan teknologi yang ada, membuat seperti yang dilakukan oleh Dzulqarnain adalah sesuatu yang
BABII KAJIAN TAFSIR DI INDONESIA A. Definisi Tafsir al-Qur'an adalah sumber hukum utama dalam Islam, ia adalah wahyu Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai sumber hukum Islam, maka al-Qur'an harus dipahami oleh seluruh umat Islam.1 Namun tidak semua orang bisa memahaminya dengan benar, bisa karena
GsrYxL. Kitab Tafsir Karya Ulama Indonesia Prof. Dr. M. Quraish Shihab comment Reviews Reviewer Joni Sitompul - favoritefavoritefavoritefavorite - May 11, 2023 Subject Request Assalamualaikum, Alhamdulilah, ini luar biasa sdh meng-upload tafsir Al-Mishbah, saya mau tanya, apakah 1, apakah ini legal? 2 apakah jilid 12 nya ketinggalan? Kalau sdh ada izin, mohon di-upload jilid 12 nya biar koleksinya lengkap. Jazakumullah... Reviewer larfanime - - January 20, 2023 Subject PELANGGARAN HAK CIPTA saya yakin ini belum izin ke Prof Quraish Shihab sebagai penulisnya, karena bukunya pun pada dasarnya masih dijual dan ada kerjasama dengan penerbit. Mohon dihapus oleh uploader atau coba direport oleh penerbit. Reviewer wahid 3313 - favoritefavoritefavoritefavoritefavorite - December 21, 2022 Subject Tafsir Misbah Wah apakah ini sudah izin? kalau sudah alhamdulillah, terima kasih banyak. kurang jilid 12 kayaknya
Kisah merupakan salah satu dari lima pokok kandungan Al-Qur’an. Selain itu kisah-kisah dalam Al-Qur’an memiliki keunikan dan keistimewaan dibandingkan dengan kisah lainnya. Pada penelitian ini penulis akan mengungkapkan salah satu kisah dalam Al-Qur’an, yaitu kisah Ashabul Kahfi yang mana kisah ini terdapat dalam surah Al-Kahfi ayat 9-26, kemudian dianalisis menggunakan studi komparatif perbandingan antara dua kitab tafsir yaitu kitab tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab dengan kitab tafsir Ibnu Katsir karya Ibnu Katsir. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka library research, yang akan membahas tentang kisah Ashabul Kahfi menurut dua mufasir terkenal yaitu M. Quraish Shihab dan Ibnu Katsir. Adapun dari penafsiran antara kedua kitab tafsir ini nantinya akan diperoleh suatu kesamaan maupun perbedaan dalam menafsirkan kisah Ashabul Kahfi. Selain itu hasil antara penafsiran keduanya juga dapat ditarik suatu relevansi/hubungan dengan masyarakat Indonesia masa kini. Karena seperti kisah-kisah pada umumnya kisah ini juga terdapat ibrah/keteladanan yang baik bagi kaum muda khususnya. Ashabul Kahfi merupakan pemuda yang teguh pendirian kala itu, mereka rela meninggalkan kampungnya demi akidah mereka. Mereka memohon pertolongan kepada Allah dan agar diberikan rahmat. Allah pun mengabulkan permintaan mereka dengan menunjukkan mereka ke sebuah gua kemudian, menidurkan mereka selama 309 Tahun, lalu membangunkan mereka dalam keadaan badan yang tidak berubah sedikit pun. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this LufaefiVarious interpretations of the Quran were born in Indonesia; one of which is Tafsir Al-Mishbah that is different from the earlier interpretations in Indonesia. Tafsir Al-Mishbah comes as the answer and light that provides solutions to the problems of humanity. This article will elaborate the underlying reason that the Tafsir Al-Mishbah was written, its method and style, and examine the aspects and characteristic of Tafsir Al-Mishbah—which may be absent in other interpretations—such as aspects of locality, textuality, rationality, and diversity of references. This paper also examines general strengths in the Tafsir Al-Mishbah and its shortcomings. Abstrak Beragam tafsir al-Quran lahir di bumi Nusantara. Tafsir Al-Mishbah adalah tafsir nusantara yang berbeda dengan tafsir-tafsir nusantara sebelumnya. Tafsir Al-Mishbah hadir menjadi jawaban sekaligus penerang yang memberi solusi bagi persoalan-persoalan umat manusia. Artikel ini akan mengurai latar belakang kenapa tafsir Al-Mishbah ditulis, mengetahui metode dan corak tafsir Al-Mishbah, dan menelaah aspek-aspek apa yang menjadi ciri khas tafsir Al-Mishbah—yang bisa jadi tidak dimiliki tafsir-tafsir yang lainnya—seperti aspek lokalitas, aspek tekstualitas, aspek rasionalitas, dan keragaman rujukannya. Makalah ini juga menelaah kelebihan-kelebihan secara umum dalam tafsir AlMishbah, sekaligus kekurangan-kekurangannya Umaiyatus SyarifahThe narrative verses in the Holy Qur’an mainly function to lead the morality akhlaq of the society. Islam has guiding principles for interpreting such verses so that Moslems can gain objective comprehension upon them. One of the foremost principles is to view the narratives as mysterious events and only Allah SWT knows the sequential facts-say, the real chronologies– of the stories. Besides, Moslems should not rely the validity of the narratives on ahl al-kitab’s explanation. It is, finally, imperative that any stories be confirmed and rechecked across reliable sources, such as al-Qur’an, hadits, and ulama’s trustworthy interpretation tafsir. As the interpretation of narrative verses spread very fast orally or in written, it might be unexpectedly interfered by some Israiliyat stories. This paper provides three insights to respond the subsistence of Israiliyats first, the validity of the Israiliyats should always be questioned except when al Quran and Hadits have provided evident points of justification; second, the Israiliyats whose content is appropriate with the teachings of al Quran and hadits can enrich our religious perspectives; third, the Israiliyats whose content contradicts Islamic values syari’ah should be disregarded and thrown away; and fourth, it is prohibited to tell false Daftar RujukanDAFTAR RUJUKAN Azizi, Abdul Syukur al-. Islam itu Ilmiah. Yogyakarta Laksana, al-Kahfi dan Zaman ModernImran N HoseinHosein, Imran N. Surat al-Kahfi dan Zaman Modern. Kuala Lumpur, Alur-Alur Pemaparan dan Fragmen Kisah Ashabul Kahfi Dalam Al-Qur'anHikmah LatifLatif, Hikmah. "Melacak Alur-Alur Pemaparan dan Fragmen Kisah Ashabul Kahfi Dalam Al-Qur'an." Tafsere 4, no. 2 2016.Kisah-Kisah dalam Surat al-Kahf. Bandung Penerbit DutaAngga MulyanaMulyana, Angga. Kisah-Kisah dalam Surat al-Kahf. Bandung Penerbit Duta, Pendidikan Islam Dalam Kisah Ashabul Kahfi Analisis Kajian Al-Qur'an Surah Al-Kahfi 9-2Achyar RahmansyahZeinSyamsu DanNaharRahmansyah, Achyar Zein, dan Syamsu Nahar. "Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kisah Ashabul Kahfi Analisis Kajian Al-Qur'an Surah Al-Kahfi 9-2." Edu Religia 3, no. 4 2019.Quraish ShihabShihab, Quraish. Tafsir al-Misbah. Vol. 8. Jakarta Lentera Hati, 2006.
Ghirah mempelajari tafsir Qur’an bagi umat Islam sangat mengembirakan. Hal itu terlihat antusias umat mengikuti siaran saur bersama M. Quraish Shihab di Metro TV pada Ramadhan 1428 H. Namun ketika penulis membaca Tafsir Al-Misbah ternyata tidak sedikit penafsir merujuk pada Tafsir Al-Mizan. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk menjawab permasalahan sejauhmana pengaruh penafsiran Thaba’i Thaba’i terhadap tafsir Al-Misbah karya Muhammad Quraish Shihab? Untuk memecahkan masalah tersebut peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan objek pembahasan tafsir Al-Misbah volume 8 surat Al-Kahfi karya Muhammad Quraish Shihab. Diantara hasil temuan penelitian ini bahwa di dalam tafsir Al-Misbah vol. 8 surat al-Kahfi pembahasannya banyak merujuk pada pandangan mufassir Syiah dari Iran Thaba’ Thaba’i. Banyaknya kutipan dari penafsiran Thaba’ Thaba’i dalam tafsir Al- Misbah menunjukkan adanya kesesuaian pandangan antara M. Quraish Shihab dengan pandangan Thaba’ Thaba’i pengarang tafsir Al-Mizan. Dan hal ini menunjukkan pula bahwa tafsir Al-Mizan adalah tafsir Qur’an yang dianggap paling memadai untuk memahami Al-Qur’an masa kini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Waharjani, “Pengaruh Penafsiran Thaba’ Thaba’i Terhadap Tafsir Al-Mishbah” 51PENGARUH PENAFSIRAN THABA’ THABA’ITERHADAP TAFSIR AL-MISBAH KARYAMUHAMMAD QURAISH SHIHABWaharjaniFakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah Universitas Ahmad DahlanAbstrakGhirah mempelajari tafsir Qur’an bagi umat Islam sangatmengembirakan. Hal itu terlihat antusias umat mengikuti siaran saurbersama M. Quraish Shihab di Metro TV pada Ramadhan 1428 ketika penulis membaca Tafsir Al-Misbah ternyata tidak sedikitpenafsir merujuk pada Tafsir Al-Mizan. Oleh karena itu penelitian inibermaksud untuk menjawab permasalahan sejauhmana pengaruhpenafsiran Thaba’i Thaba’i terhadap tafsir Al-Misbah karyaMuhammad Quraish Shihab? Untuk memecahkan masalah tersebutpeneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan objekpembahasan tafsir Al-Misbah volume 8 surat Al-Kahfi karyaMuhammad Quraish Shihab. Diantara hasil temuan penelitian inibahwa di dalam tafsir Al-Misbah vol. 8 surat al-Kahfi pembahasannyabanyak merujuk pada pandangan mufassir Syiah dari Iran Thaba’Thaba’i. Banyaknya kutipan dari penafsiran Thaba’ Thaba’i dalamtafsir Al- Misbah menunjukkan adanya kesesuaian pandangan antaraM. Quraish Shihab dengan pandangan Thaba’ Thaba’i pengarangtafsir Al-Mizan. Dan hal ini menunjukkan pula bahwa tafsir Al-Mizanadalah tafsir Qur’an yang dianggap paling memadai untuk memahamiAl-Qur’an masa Kunci Thaba’ Thaba’i, Al-MisbahLatar BelakangSejak Al-Qur’an diturunkan usaha untuk mengkaji, memahami danmenyampaikan telah dilakukannya. Hingga kini sejarah perjalanan Tafsir Al-51 Qur’an telah melibatkan beberapa tokoh mufassir yang berbeda pemikirandan saat Al-Qur’an diturunkan, Rasulullah Saw. yang berfungsi sebagaimubayyin pemberi penjelas, menjelaskari kepada sahabat-sahabatnya tentangarti dan kandungan Al-Qur’an khususnya menyangkut ayat yang tidak dipahami,atau samar artinya. Keadaan ini berlangsung hingga wafatnya Rasulullah Saw.,walaupun harus diakui bahwa penjelasan tersebut tidak semua kita ketahuiakibat tidak sampainyariwayat-riwayat tentangnya atau karena memang RasulSaw, sendiri tidak menjelaskan semua kandungan Al-Qur’ ketahui bahwa pada masa Rasul Saw, para sahabat menanyakanpersoalan-persoaIan yang tidak jelas dan tidak dimengerti dari Al-Qur’ankepada beliau secara langsung. Akan tetapi setelah wafatnya, para sahabatmencoba melakukan ijtihad yang tentunya itu dilakukan khususnya bagi merekayang mempunyai kemampuan semacam Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas,Ubaybin Ka’ab dan Ibnu Mas’ mulanya usaha penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan ijtihadmasih sangat terbatas dan terikat dengan kitab-kitab bahasa serta arti-artiyang terkandung oleh satu kosa kata. Namun sejalan dengan lajuperkembangan masyarakat,berkembang dan bertambah besar pula posisiperanan akal atau ijtihad dalam penafsiran ayat-ayat al-Qur’an, sehinggabermuncullah berbagai kitab atau penafsiran yang beraneka ragam tersebut ditentang pula oleh al-Qur’an yang keadaannya masihdikatakan oleh Abdullah Darruz dalam al-Naba al- Adzim bagai irisan yangsetiap sudutnya tnemancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yangdipancarkan dari sudut-sudut yang lain, dan tidak rnustahil jika andamempersilahkan orang lain memandangnya, maka ia akan melihat lebih banyakdari apa yang anda metode penafsiran yang dikembangkan. Quraish Shihab ini Nampakjelas kehati-hatiannya yang sengaja dipatok agar dapat membiarkan Al-Qur’anberbicara mengenai dirinya sendiri, dan agar kitab suci itu dipahami sebagaimanaorang-orang Arab pada masa kehidupan nabi Muhammad bahwa pendekatan yang diusulkan - oleh Quraish Shihab adamerupakan terobosan barn dalam metode tafsir AI-Qur’an. Walaupun berdasarkanaturan-aturan penafsiran klasik tidak diragukan lagi, metode ini telah menghadirkansuasana kesegaran barn daIam bidang tafsir AI-Qur’an di masa modem ini. Namun1. Ahmad Musthafa Hadna, Problematika Penafsiran Al-Qur an, Penerbit Pustaka DimasSemarang, cet. Thn. 1993 6552 AL-MISBAH, Volume 05 No. 1 Januari-Juni 2017 Waharjani, “Pengaruh Penafsiran Thaba’ Thaba’i Terhadap Tafsir Al-Mishbah” 53demikian, sepanjang penelusuran penulis tidak sedikit penafsiran yang menekankanpada aspek bahasa dan linguistik serta aspek lain yang dilakukan oleh QuraishShihab ini mendapat pengaruh dari Thaba’ Thaba’ Thaba’i adalah seorang mufassir, intelektual muslim Iran. Bukunyamengenai tafsir Qur’an adalah Tafsir al-Mizan sejumlah 17 jilid. Thaba’ Thaba’itelah menancapkan pengaruh luas di kalangan banyak intelektual Islam di metode yang digunakan oIeh Thaba’ Thaba’i adalah metodesemantik yaitu menampilkan beberapa pendapat ulama tentang kedudukansurattersebut jika ada perbedaan pendapat. Kemudian mengambil satu persatu kalimat yang mulai ditafsirkannya dengan pendekatan bahasa dengan tetapmengacu pada beberapa ulama seperti Zamakhsyari, Abu Hayyan, Al-Razi,An-Naisaburi dan metode penafsiran Thaba’ Thaba’i ini mungkin merupakancermin pemikiran Syi’ah, dalam penafsirannya ini menggunakan pendekatantahlili. Dengan pendekatan ini, ia berusaha menemukan makna awal atau aslisuatu bahasa untuk menemukan makna Qur’ an yang sesungguhnya. Yangdirujuk tentu bukan makna dari luar Al-Qur’ latar belakang masalah di atas, maka penulis mengangkatpengaruh penafsiran Thaba’ Thaba’i sebagai bahan kajian, karena dalamkeberadaanya antaraTafsir Al-Mizan dan Tafsir Al-Misbah karya MuhammadQuraish Shihab memiliki kesamaan dalam beberapa hal diantaranyamenggunakan pendekatan analisis untuk menjelaskan suatu kata dan ayat sertasurat dalam Al-Qur’ an. Bahkan dalam tafsir Al-Misbah banyak merujukpenafsirannya pada pandangan tafsimya Thaba’ Thaba’ benarkah M. QuraishShihab banyak dipengaruhi di dalam penafsiran al-Qur’an terutama dalamkarya tafsimya MasalahBerdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas, maka persoalanpokok dalam penelitian ini adalah Sejauhmana pengaruh penafsiran Thaba’Thaba’i terhadap tafsir Al-Misbah karya Muhamrnad Quraish Shihab dalamsurat Al-kahfi?Tujuan dan kontribusi PenelitianBerdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalahuntuk mengetahui pengaruh penafsiran Thaba’ Thaba’i terhadap Al-Misbah karya Muhammad Quraish Shihab. Penelitian ini diharapkan memberikankegunaan Pengembangan penelitian Tafsir Al-Qur’an terutama, tentang tema-tema kajian tafsir Qur’an di program studi Tafsir PustakaSecara obyektif otensitas Al-Qur’ an dapat dipertanggun jawabkan sejakmasa Nabi Muhammad Saw, hingga menjadi mushaf, semua ayat-ayat Al-Qur’an diriwayatkan secara dipastikan, Al-Qur’an yang sampai kepada kita dijamin tidak adapenambahan, pengurangan maupun perubahan. Oleh karena, seluruh ayat Al-Qur’an dari syubut ketetapan-Nya bersifat qathi. Berbeda dengan syubut-Nya, tidak semua Al-Qur’an bersifat qath i qath’i ad-dalalah, ada pulayang zhanni zhanni ad-dalalah, realitas inilah yang dijelaskan oIeh firmanAllah Swt daIam Al-Qur’ an surat Ali Imran ayat diantara peneliti yang membahas tentang tafsir Al-Qur’an adalahM. Quraish Shihab, ia menjelaskan bahwa Al-Qur’ an merupakan buktikebenaran Nabi Muhammad Saw, sekaligus sebagai petunjuk umat manusiakapan dan dimanapun, memiliki berbagai keistimewaan. Keistimewaan tersebutantara lain, susunan bahasanya yang unik. Hanya saja Quraish Shihab2 penafsiran Al-Qur’an yang unik itu, sedangkan Abdul Hayyi Al-Farmawi dalam bukunya al-Bidayah Fit-Tafsir AI-Maudhu’i3dalam bukunyamembahas tentang metode penafsiran tertentu, semisal metode tafsir tematik,ia hanya menjeIaskan bagaimana cara penafsiran Al-Qur’ an secara tematikyang dipaparkan dalam bukunya tersebut namun ia tidak menjabarkan secarakhusus tafsir Al-Qur’ M. Baqr Ash-Shadr daIam bukunya yang berjuduISejarahdalam perspektij Al-Qur’an4menjelaskan bahwa semua sejarahpenciptaan baik yang ada di burni maupun yang ada di Iangit maupun yangterjadi baik di lautan maupun di daratan, semua itu sudah ada dalam sejarah isikandungan Al-Qur’ an. Akan tetapi Baqir lebih fokus menjabarkan tentangsejarah yang terkandung dalam isi ayat Al-Qur’ Majid Abdussalam Al-Muhtasyib dalam bukunya “visi dan2. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung Mizan, 1999 753. Abdul Hayyi Al-Farawi,Al-Bidayah Fit-Tafsir Al-Qur’ Abdul Majid Abdussalam al-Muhthasyib, Visi dan Patadigma Tafsir Al-Qur anKontemporer, terjemahan Moh. Maghfur machid, Bangil, Al-Izzah, AL-MISBAH, Volume 05 No. 1 Januari-Juni 2017 Waharjani, “Pengaruh Penafsiran Thaba’ Thaba’i Terhadap Tafsir Al-Mishbah” 55paradigma Tafsir Al-Qur’an Kontemporer.?” menjelaskan tentang penafsiranAl-Qur’an yang lebih kontemporer di masyarakat luas khususnya umat Islam,dalam rangka bisa mewarnai ilmu-ilmu di bidang tafsir Al-Qur’an, sampaisekarang banyak diperbincangkan oleh kaum intelektual dalam’ menghadapipersoalan para muffasir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Namun AbdulMajid lebih memfokuskan persoalan yang lebih penting dalam kehidupanmanusia khususnya, dan pengenalan pemikiran para mufassir kontemporeryang ia jelaskan dalam bukunya Abdul Mustaqim dalam bukunya yang berjudul Mazahibut Tafsirmenjelaskan dalam bukunya tentang metodologi penafsiran Al-Qur’an darimasa klasik hingga kontemporer5 yang dilakukan oleh para mufassir dalammencari makna-makna yang lebih jelas untuk disajikan kepada masyarakatluas dalam mengartikulasikan makna-makna isi kandungan dalam Al-Qur’ dari pelacakan di atas, menurut hemat penulis belum ada penelitiyang menganalisis tentang pengaruh penafsiran Thaba’ Thaba’i terhadap tafsirAl-Misbah karya M. Quraish Shihab dengan harapan bahwa penelitian inimampu memadukan berbagai pola pikir yang beragam dan memberikantambahan Penelitian1. Obyek penelitianPenelitian pustaka ini mengambil obyek Tafsir al-Misbah, volume 8 suratAl-Kahfi karya M. Quraish Shihab dan karya Allamah Thaba’ Thaba’i seorangahli tafsir terkemuka syi’ah “terurama dalam karyanya Tafsir al-Mizan dankaryanya yang lain sebagai pendukung Metode Analisis Data dan KerjanyaPertama, Tafsir Al-Misbah yang dipilih dan menentukan surat yang akandianalisis, setelah mengkaji, maka peneliti menentukan surat yang dikaji, yaknisurat surat. al-Kahfi dikelompokkan menjadi beberapa kelompok ayatdan masing-masing diberi judul/ meneliti tafsiran al-Misbah yang mengambil rujukannya padaThaba’ Thaba’i dari kata kunci yang terdapat dalam ayat. Pada tahap ini5. Abdul Mustaqim, Madzahibut Tafsir, Yogyakarta Nun Pustaka Yogyakarta, 2003 peneliti tidak lepas dari komparasi dari rujukan lain yang memang mendeskripsikan semua tafsiran al-Misbah yang merujuk padaThaba’ Thaba’ i dan tafsiran pada mufassir proses penyimpulan dari pengambilan Tafsir al-Misbah terhadappendapat tafsir Thaba’ Thaba’i yang merupakan pengaruh dalam Karya-karya M Quraish Shihab dan ReputasinyaKeaktifan M. Quraish Shihab dalam wacana Intelektual, memang patutdiacungi jempol. Sampai saat ini, dikemukakan puluhan buah pena yangdigerakannya menghiasi ruangan perpustakaan di negeri sendiri ini tidak kalahpentingnya ia juga aktif dalam menulis rubric “Pelita Hati”, di majalah amanahmengasuh rubrik “Tafsir Al-Amanah”, kemudian di harian umum Republikasetiap hari jum’ at mengasuh rubrik M. Quraish Shihab menjawab. Selain itu,ia juga tercatat sebagai anggota dewan redaksi majalah ulumul Qur’an danmimbar ulama. Keduanya terbit di Jakarta. Di media elektronika, yangditayangkan pada bulan suci ramadhan sebulan penuh dengan melontarkankajian tafisimya di RCTI dan stasiun-stasiun TV swasta M. Quraish Shihab dalam bidang tafsir tentunya tidak terlepasdari dukungan motivasi keluarga, belaian sayang istri tercinta Fatmawati yangselalu mendampingi dalam mengarungi bahtera kebidupan rumah tangganya,demikian dengan keempat orang putrinya, Nujela Shihab, Najwa Shihab,Nasywa Shihab, Nahla Shihab dan seorang putra Ahmad Shihab yang merekabina, dan kesemuanya turut andil dalam menempuh semangat untuk buah pena yang menghiasai perpustakaan di negeri ini adalahsebagai Mahkota Tuntunan Ilahi; Tafsir Surah al-Fatihah Jakarta Untagama,1998.b. Membumikan AI-Qur an fungsi dan peranan wahyu dalamkehidupancmasyarakat Bandung Mizan, 1992.6. Aninomos, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jakarta Ichtiar Barn Van Hoeve, Juz 5, 20022057. Ibid56 AL-MISBAH, Volume 05 No. 1 Januari-Juni 2017 Waharjani, “Pengaruh Penafsiran Thaba’ Thaba’i Terhadap Tafsir Al-Mishbah” 57c. Tafsir al-Amanah Jakarta Pustaka Kartini, 1992d. Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan Bandung Mizan, 1994.e. Untaian Permata Buat Anakku pesan Al-Qur’an untuk mempelaiBandung Al-Bayan, 1995.f. Mu jizat Al-Qur an ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah,dan pemberitaan Ghaib Bandung Mizan, 1997g. Tafsir AI-Qur an Al-Karim atau surat-surat pendek berdasarkan urutanturunnya wahyu Bandung Pustaka Hidayah, 1997.h. Hidangan Ayat-ayat Tahlil Jakarta Lentera Hati, 1997i. Sahur Bersama Muhammad Quraisb Shihab Bandung Mizan, 1997.j. Haji Bersama Muhammad Quraisb Shihab Bandung Mizan, 1998k. Menyingkap Tabir Ilahi, Asmaul Husna dalam perpektif Al-Qur’anJakarta Lentera hati, 1998.l. Sejarah dan Ulumul Qur’anJlakarta Pustaka Firdaus 1999m. Fatwa-fatwa Seputar Ibadah Mahdhak Bandung Mizan, 1999m. Fatwa-fatwa Seputar Ak-Qur an dan Hadits Bandung Mizan, 1999n. Fatwa-fatwa Seputar Ibadah dan Muamalah Bandung Mizan, 1999o. Fatwa-fatwa Seputar Wawasan Agama Bandung Mizan, 1999p. Fatwa-fatwa Seputar Tafsir Al-Qur’an Bandung Mizan, 1999q. Menuju Haji Mabrur Jakarta Pustaka Zaman, 1999.r. Tafsir Al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an JakartaLentera Hati, 2000.8Sosok M. Quraish Shihab jika diposisikan dalam konteks sosial keagamaandi Indonesia bagaikan “The Living Encyclopedia Of The Qur’an”.9Kemanapunia hadir dan menyampaikan ceramah ataupun mengikuti seminar-seminar, makareferensi dan sentuhan spirit Al-Qur’an seIalu mengalir dari dirinya. Karena iaselalu merasakan gejolak dan kegelisahan intelektual, sehingga bisa dikatakanbahwa proses kematangan akademis dan intelektualnya tidak pernah berhenti,disamping itu ia dibadapkan dengan persoalan-persoalan baru yang harusdijawab. Situasi demikian yang membuat M. Quraish Shihab selalu belajardan mengajar. Baginya belajar yang baik dan efektif adalah ketika ia banyakterlibat dalam forum-forum keilmuan di luar komunitas intelektual Aninomos, Ibid. 2089. Ibid. Keterlibatannya yang sangat intens sebagai nara sumber ahli di lembaga-lembaga yang cukup prestisius semacam MUI, ICMI dan lain-lainnya telahmenunjukkan prestasinya. Sebagaipribadi yang diterima di kalangan masyarakat luas dan sekaligus selaludiperhitungkan kehadirannya, melalui lisan dan tulisannya wacana seputar Al-Qur’ an menjadi dialogis. Hidup dan mencerahkan, seakan-akan ayat Al-Qur’an itu baru saja turun untuk merespon persoalan-persoalan kontemporer yangmuncul di tengah-tengah Pengelompokkan surat al-Kahfi berdasarkan temaSurat al-kahfi dapat dikelompokkan dalam beberapa tema, diantaranyaNo Kelompok Ayat Terna 1. 1 sampai dengan 8 Ancaman terhadap kepercayaan Tuhan punya anak 2. 9 sampai dengan 26 Kisah Ash-Habul Kahfi 3. 27 sampai dengan 59 Petunjuk-petunjuk tentang dakwah 27 sampai dengan 31 a. Teguran kepada nabi, agar jangan mementingkanorang-orang terkemuka saja dalam berdakwah 32 sampai dengan 46 b. Tamsil kehidupan dunia dan orang-orang yang tertippadanya. 47 sampai dengan 53 c. Beberapa kejadian pada hari kiamat dan kedurhakaaniblis 54 sampai dengan 59 d. Akibat tidak mengindahkan peringatan-eringataAllah Swt. 4 60 sampai dengan 82 Nabi musa mencari ilmu 60 sampai dengan 70 Nabi Musa bertemu dengan Nabi khidzir 71 sampai dengan 73 Khidzir membocorkan perahu 74 sampai dengan 76 Khidzir membunuh seorang anak 77 Khidzir membetulkan dinding rumah 78 sampai dengan 82 Hikmah-hikmah dari perbuatan Khidzir 5 83 sampai dengan 101 Dzulqarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj 6 102 sampai dengan 108 Azab bagi orang-orang musyrik dan pahala bagi orang-oran mukmin 7 109 sampai dengan 110 Luasnya ilmu Allah tidak terhingga Dari pengelompokkan fersebut, M. Quraish Shihab dalam menafsirkansurat al-kahfi dalam tafsirnya al-Misbah, merujuk banyak muffasir dan ahlidengan jumlah pengambilan kutipan sebagai berikut58 AL-MISBAH, Volume 05 No. 1 Januari-Juni 2017 Waharjani, “Pengaruh Penafsiran Thaba’ Thaba’i Terhadap Tafsir Al-Mishbah” 593. Data Mufassir yang menjadi rujukan tafsir al-Misbah vol 8. Suratal-KahfiKeterangan Angka pada kolom jumlah pengambilan kutipan di atas adalah dihitungberdasarkan banyaknya nama yang dikutip dalam tafsir al-Misbah, volume 8surat berdasarkan data di atas, maka M. Quraish Shihab dalam tafsirnyaal-Misbah banyak mengambil penafsiran Thaba- Thaba’i sebagai rujukantafsimya. Pengambilan penafsiran dalam al-Misbah dapat dibuktikan dalamuraiannya saat menafsirkan surat al-Kahfi dengan sampel ayat sebagai berikuta. Surat al-Kahfi, ayat 9 Tentang Letak Gua al-KahfiThaba-Thaba’i menyebut lima tempat dimana terdapat gua didugaorang sebagai gua ashhab di Epius atau Epsus, satu kota tua di Turki, sekitar 73 kmdari kota Izmir dan berada di suatu gunung di desa Ayasuluk. Gua iniberukuran sekitar satu kilometer. lni popular sebagai gua Ashhab al-Kahfdi kalangan umat Nasrani dan sebagian umat Islam. Tetapi tidak ada bekasmasjid atau rumah peribadatan sekitarnya, padahal al-Qur’an menjelaskanbahwa sebuah masjid dibangun di lokasi itu. Arahnya pun tidak sesuaidengan apa yang dilukiskan oIeh Al-Qur’an. Al-Qur’an meIukiskan bahwamatabari bersinarpada saat terbitnya di arah kanan gua dan ketika terbenamdi arah kirinya, dan ini berarti pintu gua harus berada di arah selatan, padabalpintu gua itu tidak Nama Mufassir / Ahli Jumlah pengambilan Kutipan 1. Thahir ibn 'Asyur 25 2. Thaba'Thaba'i 57 3. Sayyid Quthub 10 4. Imam Al-Ghazali 1 5. Al-Biqa'i 17 6. Az-Zamakhsyari 4 7. Rafiq Wafa' ad-Dajani 1 8. Ar-Razi 2 9. Sementara Ulama 1 10. Mufassir Tafsir Hasyiat al-J amal 1 11. Mufassir Tafsir al-Muntakhab 1 Kedua, gua di Qasium dekat kota ash-Shalihiyyah di Gua al-Batra di gua yang katanya ditemukan di salah satu wilayah diIskandinavia. Konon di sana ditemukan tujuh mayat manusia yang tidakrusak bercirikan orang-orang Romawi dan diduga merekalah Ashhab Gua Rajib, yang berIokasi sekitar delapan kilometer dari kotaAmman, ibukota Kerajaan Y ordania, di satu desa bernama Rajib. Guaitu berada di suatu bukit, dimana ditemukan satu batu besar yang berlubangpada puncak selatan bukit itu. Pinggirannya di bagian timur dan barat terbukasehingga cahaya matahari dapat masuk ke dalam gua. Pintu gua berhadapandengan arah selatan. Di dalam gua terdapat batu peti mayat yang digunakanorang Nasrani dengan ciri masa Byzantium dan mata uang serta peninggalan-peninggalan yang menunjukkan bahwa tempat itu dibangun pada masaJustiunus 418 - 427 M dan beberapa peninggalan lain. Tempat peribadatanitu diubah dan dialihkan menjadi masjid dengan menara dan mihrab ketikakaum muslimin menguasai daerah itu. Di lokasi depan pintu gua ada jugabekas-bekas bangunan masjid yang lain yang kelihatannya dibangun diatas puinffi-puing gereja Romawi, sebagaimana halnya masjid yang beradadi atas Pengusa yang menindas pemuda As-habul KahfiPenindasan yang dilakukan oleh penguasa zaman pemuda-pemuda itudiperkirakan terjadi pada masa Tarajan 98 - 117 M, dan penguasa yangmemerintab pada saat pemuda-pemuda itu bangun dari tidurnya adalahTheodosius 408 - 450 M yang disepakati oleh pakar-pakar sejarah,baik muslim maupun Kristen, sebagai raja yang bijaksana. Nab, kalau kitamenjadikan pertengahan masa pemerintaban Theodosius sebagai akhirmasa tidur Penghuni Gua itu, katakanlah tabun 421 M., dan ini dikurangi309 tabunyaitu masa tertidur pemuda-pemuda itu, maka itu berarti merekamulai tertidur sekitar tabun 112 M., yaitu pertengahan masa pemerintabanTarajan yang pada tabun yang sama menetapkan babwa setiap orangKristen yang menolak menyembah dewa-dewa, dinilai sebagai pengkhianatdan diancam dengan hukuman mati. Demikian kesimpulan Thaba’ Thaba’ M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Jakarta, Lentera Hati, Cet. 12002, vol. 8 17-1811. Ibid. AL-MISBAH, Volume 05 No. 1 Januari-Juni 2017 Waharjani, “Pengaruh Penafsiran Thaba’ Thaba’i Terhadap Tafsir Al-Mishbah” 61c. Ayat 60-61 Surat al-KahfiThaba’ Thaba’i menilai bahwa kumpulan ayat-ayat ini merupakan kisahkeempat yang menyusul perintah bersabar melaksanakan dakwah padaawal surah ini. Ulama ini menu lis bahwa setiap hal yang bersifat lahiriahpasti adapula sisi batiniahnya. Kesibukan orang-orang kafir dengan hiasanduniawi adalah kesenangan sementara, karena itu hendaknya NabiMuhammad saw. tidak merasa sedih dan berat hati melihat sikap kaummusyrikin itu, karena di balik hal-hal lahiriah yang mereka peragakan itu,ada hal-hal batiniah yang berada di luar kuasa Nabi saw. dan kuasa mereka,yaitu kekuasaan Allah swt. Dengan demikian, .pemaparan dan peringatanyang dikandung oleh ayat-ayat yang menguraikan kisah Nabi Musa hamba Allah yang saleh itu bertujuan mengisyaratkan bahwa kejadiandan peristiwa-peristiwa yang berjalan sebagaimana yang terlihat, memilikitakwiI, yakni ada makna lain di balik yang tersurat itu. Makna tersebutakan nampak apabila tiba waktunya. Bagi para rasul yang ditolak risalahnyaoleh umatnya, waktu tersebut tiba pada saat umatnya “ terbangun “ daritidur yang melengahkan mereka, dan ketika mereka dibangkitkan darikubur. Nah, ketika itu, mereka akan berkata, “sungguh rasul-rasul Tuhankami memanf telah datang membawa kebenaran,” demikian lebih kurangThaba’ Thaba’ pembahasan di atas dapatlah penulis menyimpulkan bahwadi dalam Tafsir Al-Misbah volume 8 surat al-Kahfi pembahasan tafsir tersebutbanyak merujuk pada pandangan Mufassir Syiah dari Iran Thaba’ Thab’ kutipan dari penafsir Thaba’ Thaba’i dalam tafsir Al-Misbahmenunjukkan adanya kesesuaian pandangan antara M. Quraish Shihab denganpandangan Thaba’ Thaba’i pengarang tafsir Al-Mizan dan hasil itu menunjukkanpuIa bahwa Tafsir al-Mizan adalah tafsir Qur’an yang dianggap palingmemadai untuk memahami al-Qur’ an masa kini. Berangkat dari peneitlian iniselanjuthnya pembaca dapat melanjutkan pandangan Thaba’ Thab’i padavolume dan surat yang lain dalam Tafsir al-Misbah, sehingga akan lebih tahu“kewibawaan” tafsir Ibid. 88. Daftar PustakaAbdul Mustaqim, 2003, Madzahibut Tafsir, Yogyakarta Nun PustakaYogyakartaAl- Farnawi Abdul Hayyi, 1977, Al-Bidayah Fit-Tafsir Al-Qur’an, Mesir Mathba’ah al- Hadharah al- ArabiyyahAl-Muhyasyib Abdussalam Abdul Majid, 1977, Visi dan Paradigma TafsirAl-Qur’an Kontemporer, terjemah Moh. Maghfur Wachid, BangilAl-IzzahAnwar, Rosihan, 2001, Samudra Al-Qur’an, Bandung CV. Pustaka SetiaBudi Munawar Rahman, 1995, Kontekstualisasi Islam dalam Sejarah,Jakarta ParamindanaAshdr M. Baqr, 1993, Sejarah dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta PustakaHidayah Raji, Ismail, 1999. Seni Tauhid, Yogyakarta BentangHadna AhmadMustafa, 1995, Problematika Menafsirkan Al-Qur’an,Semarang DimasMuhammad Arkoun, 1998, Kajian Kontemporer AI-Qur an, terj., BandungPustakaRaji’, Ismail, 1999, Seni Tauhid, Yogyakarta BentangShihab, Muhammad Quraish, 1992, Al-Qur an dan Sejarah Ulumul Quran, Yogyakarta LKIS________1999, Membumikan Al-Qur’an, Bandung Mizan________1999, Fatwa-fatwa Seputar Tafsir Al-Qur’an, Bandung Mizan________2005, Tafsir Al-Misbah, Lentera, JakartaSyarbashi, Ahmad, 1996, Al-Qur an Al-Karim, terjemahan Ghazali Mukti,Yogyakarta AbabilThaba’Thaba’i, 1986, Tafsir Al-Mizan, Dar Al-Fikr, AL-MISBAH, Volume 05 No. 1 Januari-Juni 2017 Abdul MustaqimAbdul Mustaqim, 2003, Madzahibut Tafsir, Yogyakarta Nun Pustaka YogyakartaSejarah dalam Perspektif Al-Qur'an, Jakarta Pustaka Hidayah Raji, IsmailM AshdrBaqrAshdr M. Baqr, 1993, Sejarah dalam Perspektif Al-Qur'an, Jakarta Pustaka Hidayah Raji, Ismail, 1999. Seni Tauhid, Yogyakarta Bentang Hadna AhmadMustafa, 1995, Problematika Menafsirkan Al-Qur'an, Semarang DimasThaba'thaba'iThaba'Thaba'i, 1986, Tafsir Al-Mizan, Dar Al-Fikr, Teheran.
Home Hikmah Kamis, 08 Juni 2023 - 2305 WIBloading... Ayat pertama Surat Al-Kahfi ini diawali dengan kalimat Alhamdulilah, pujian kepada Allah Taala yang telah menurunkan Al-Quran. Foto/ist A A A Surat Al-Kahfi ayat 1 termasuk ayat-ayat yang agung karena berisi pujian kepada Allah yang telah menurunkan Kitab suci Al-Qur'an. Surat Al-Kahfi memiliki banyak keistimewaan karena mengandung banyak hikmah dan kisah pemuda beriman yang menghuni gua. Keutamaan Surat Al-Kahfi disebutkan dalam Hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari malam Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat." HR An Nasa'i dan Al-BaihaqiRiwayat lain "Barangsiapa membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal." HR Ibnu HibbanKandungan Surat Al-KahfiDi antara kandungan Surat Al-Kahfi yaitu kisah tujuh pemuda penghuni gua Ashabul Kahfi dan seekor anjing yang tinggal selama 309 tahun menurut kalender Hijriyah atau 300 tahun menurut kalender Masehi. Kemudian, Kisah pemilik kebun Ayat 32-44. Kisah pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir 'alaihis salaam Ayat 60-82 atau dikenal dengan ujian ilmu. Dan Kisah Raja Dzulqarnain dan Ya'juj Wa Ma'juj ayat 83-98. Baca Juga Tafsir Al-Kahfi Ayat 1اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰى عَبۡدِهِ الۡكِتٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ؕAlhamdulillaahil ladziii anzala 'alaa 'abdihil kitaaba wa lam yaj'al lahuu ' "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Al-Qur'an kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok." QS Al-Kahfi Ayat 1PenjelasanAyat pertama Surat Al-Kahfi ini diawali dengan kalimat اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ Alhamdulilah, pujian kepada Allah Ta'ala. Allah memulai surat ini dengan memuji diri-Nya yang menyandang pujian sekaligus mengingatkan manusia agar memuji dan menaati tafsir ringkas Kemenag, segala puji hanya tertuju bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW kitab suci Al-Qur'an. Dan Dia tidak membuat padanya kebengkokan, baik redaksi maupun maknanya. Ayat demi ayatnya saling menjelaskan tidak ada pertentangan satu dengan ayat ini Allah memuji diri-Nya, sebab Dialah yang menurunkan kitab suci Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup yang jelas. Melalui Al-Qur'an, Allah memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Artinya, ayat Al-Qur'an saling membenarkan dan mengukuhkan ayat-ayat lainnya, sehingga tidak menimbulkan keraguan. Nabi Muhammad SAW yang menerima amanat-Nya menyampaikan Al-Qur'an kepada umat manusia. Dalam ayat disebut dengan kata 'hamba-Nya untuk menunjukkan kehormatan yang besar kepadanya, sebesar amanat yang dibebankan ke pundaknya. Demikian tafsir singkat Surat Al-Kahfi Ayat 1 yang dapat kita jadikan pelajaran. Baca Juga rhs tafsir surat al kahfi surat al kahfi keutamaan surat al kahfi Artikel Terkini More 5 menit yang lalu 2 jam yang lalu 4 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu 6 jam yang lalu
tafsir al misbah surat al kahfi